Serial Puasa Ramadhan ; “Menghindari Perselisihan”

Dinukil dari ceramah Romo Yai Imam Bukhori pada Rabu, 5 Ramadhan 1443 H bahwasanya ketika berpuasa hendaknya kita mengurangi bahkan menghindari perselisihan dengan saudara (adu balas keburukan). Mengenai hal ini, Romo Yai Imam menyampaikan sebuah hadist dari baginda Rasul Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda :

…  وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ …  …

Artinya : “Apabila salah seorang diantara kamu sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan bertindak tercela. lalu jika  ia dicela oleh seseorang atau diajak bertengkar hendaknya ia mengatakan “ sungguh, aku sedang berpuasa. (HR Bukhori & Muslim).

Berpedoman pada hadist tersebut, Romo Yai memerintahkan kita untuk menghindari perselisihan dengan saudara. ketika ia menyenggol kita maafkan. ketika ia usil kita maafkan. ketika ia berbuat aniaya, ya kita maafkan sembari dengan kita mendoakan kebaikan untuknya & berusaha memperbaiki kekelirunnya.

Hal-hal demikian adalah upaya kita untuk mendapatkan cinta & ridhonya Alah Swt. Akhit kata, Puasa yg istimewa adalah puasa yang kita isi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT. menjalankan seluruh perintah dan menjauhi seluruh larangannya Allah swt.

والله أعلم بالصواب

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Open chat
Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum


Beasiswa untuk Santri yang Berprestasi* !!!